Jumat, 30 Desember 2011

VALERIAN


            Valerian terutama banyak digunakan sebagai penenang, insomnia, atau sulit beristirahat karena gangguan saraf.
            Berdasarkan rekomendasi dari Commisian E Monograph, valerian dapat digunakan untuk gangguan tidur yang disebabkan oleh kegelisahan kronis. Dari 29 uji klinik yang dilakukan terhadap valerian, semua menunjukkan hasil yang positif untuk indikasi kecemasan dan gangguan tidur. Mayoritas uji klinik memiliki hasil yang konsisten bahwa valerian lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan plasebo untuk meningkatkan kualitas tidur.
Manfaat valerian :
1.      Mengatasi ansietas dan insomnia
Bebrapa gejala ansietas (kecemasan), seperti gemetar, panik, palpitasi, dan berkeringat, dapat direndam dengan penggunaan valerian. Valerian juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan susah tidur (insomnia) yang disebabkan oleh kecemasan atau over excitement
2.      Mengatasi stress
Valerian mengurangi mental overactivity dan nervous excitability. Keuntungannya, valerian memiliki efek menengkan yang lebih baik dari pada bahan sedatif murni.
3.      Efektif untuk relaksasi
Valerian dapat merelaksasi otot-otot dan berguna untuk mengurangi tegangan di bahu ataupun di leher, asthma, kolik, dan nyeri saat haid.
4.      Tekanan darah tinggi
Valerian dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi.

Tips mengatasi susah tidur (insomnia)
1.      Pakailah pakaian yang santai dan bersih.
2.      Bacalah buku atau lakukan aktivitas yang membosankan secara berulang-ulang.
3.      Atur ruangan tidur senyaman mungkin, ciptakan suasana tenang dan gelap.
4.      Jangan menaruh barang yang tidak diperlukan di dalam kamar tidur.
5.      Hilangkan semua kecemasan ketika tidur
6.      Jangan pernah tidur lebih dari yang diperlukan.
Literatur :
1.      Blumenthal, M. 2003, The ABC Clinical Guide to Herbs, USA : America Botanical Council, hal. 351.
2.      Chevallier, A., 2000, Encyclopedia of Herbal Medicine, London : Dorling Kindersley Limited, hal. 148
3.      Karch, S. B,. 1999, the Consumer’s Guide to Herbal Medicine, New York : Advance Research Press, Inc, hal. 167

Tidak ada komentar:

Posting Komentar